Category Archives: News Update

Mbah Fanani “sang pertapa di dataran tinggi dieng”

Rambut lelaki dengan wajah putih bersih itu gimbal. Bagian depan rambut menutupi wajahnya yang tampan. Sorot matanya bening memandang penuh tenang. Hidung lelaki berkumis tebal itu memang mancung. Ia hanya berselimut sarung duduk diantara dua drum. Itu sebagai penyangga kayu penahan layar rangkap dua dengan pintu dari plastik tempat ia bertapa.
Dibagian belakang gubug kecil itu dipasang triplek. Setiap kali layar atap itu mulai menua dan lusuh maka akan diganti oleh pak Sugiyono yang kebetulan rumahnya persis di depan tempat mbah Fanani bertapa. Ketika kami mencoba membuka pintu plastik tempanya bertapa dan menyapanya dengan salam ia diam seribu bahasa.
“Assalamualaikum mbah,” kata kami kepadanya. Ia hanya diam saja. Mata memandang kebawah lalu ia hanya melumatkan bibirnya.
Dalam suasana penuh tanda tanya itu angin dingin yang berhembus bersahut kencang dengan raungan bunyi mesin-mesin dipinggir jalan tak ku hiraukan. Tampak dibawah pintu itu dua gelas bekas minuman air putih dan teh serta dua mangkok bekas bakso dan mie. Didalam ruangan tersebut terlihat pengab. Namun kondisi tersebut tak dihiraukan oleh mbah Fanani. Meski tampak lusuh ada aura positif yang terpancar dari badannya. Ia hanya melumatkan kedua bibirnya yang tampak merah.
Setelah beberapakali berhasil mengambil gambar beliau dengan ijin beberapakali dengan berbahasa Indonesia akhirnya saya putuskan untuk menutup kembali pintu tempatnya bertapa.
Menurut pak Ono bahwa mbah Fanani bertapa di tepi jalan kawasan RT 1 RW 1 depan musala Al-Amin itu sudah 20 tahun. Setiap pagi ia mengaku memberinya makan mie goreng dan malam harinya kadang ada juga diberi nasi goreng  lengkap dengan minum teh hangat dan air putih.
“Barusan saya ganti layar atap tempatnya bertapa. Ia tidak mau diberi pakaian bagus dan sandal jepit. Tiap bulan sekali keluarganya dari Kuningan Jawa Barat selalu menengok perkembangan dia,” katanya.
Lain halnya dengan penturan Susliono. Lelaki berusia 35 tahun yang berjualan bakso dekat tempat mbah Fanani bertapa tersebut mengaku tiap siang selalu memberikan bakso. Ia menyadari tak tahu kapan mbah Fanani keluar dari tempat tersebut untuk sekedar buang air besar dan air kencing. Itu terjadi bagi semua warga Wonosobo yang dulu pernah memenangi saat dia bertapa di Desa Tieng Kecamatan Kejajar.
“Ia tapa bisu.Saya hanya ingin berbagi dengan sesama dan Alhamdulillah rejeki lancar,” kata warga Garung Wonosobo yang bolak-balik tiap hari untuk berjualan bakso tersebut.
Meski terjadi hujan deras dan panas, lanjut dia, mbah Fanani tak pernah beranjak dari duduknya. Ia tetap diam di dalam bangunan kecil di pinggir jalan tersebut. Keadaaan lelaki yang tak pernah diketahui pernah mandi di Desa tersebut tak pernah membuat masyarakat merasa terganggu. Sebaliknya masyarakat sepertinya sudah terbiasa dengan sikap aneh yang muncul dari dalam diri mbah Fanani.
Jika sewaktu-waktu keluar diberi bakso tangannya juga mau menerima meski dia bergerak dari tempat satu dengan yang lain dengan merangkak. Alhamdulillah bakso saya selalu habis,” ujarnya.
Susliono mengaku pernah diajak berbicara dengan mbah Fanani dalam bahasa Indonesia. Suatu malam mbah Fanani mengaku pernah diusir oleh seorang putri agar pergi dari tempat tersebut.”Akibatnya ia merangkak cepat sekitar 500 meter sampai pos polisi di Desa Dieng Kulon ini,” paparnya.
Kejadian lain, lanjut dia, banyak orang dari Kudus, Banjarnegara yang berbondong-bondong ke tempat pertapaan mbah Fanani. Mereka membawa beberapa botol air mineral.”Botol air itu diletakkan ditempat mbah Fanani bertapa, setelah seperempat jam dengan doa penuh keyakinan mereka lalu meninggalkan tempat mbah Fanani,” paparnya.
Ketika keluarga warga Kuningan ini bertandang ke tempat ia bertapa menggunakan mobil mbah Fanani juga tak mau diajak berbicara. Kendati ditawari untuk berganti pakaian ia tetap menolak mengenekannya.”Mbah Fanani sepertinya lebih nyaman hidup tanpa mengenakan pakaian bagus. Ia bilang bahwa laku yang ia perbuat itu karena dulu kakekknya pernah bertapa selama tiga tahun di kawah Sikidang dan Sumur Jolotundo objek wisata Dieng wilayah Kabupaten Wonosobo,” tandasnya.
Dari informasi yang dihimpun dan berhembus luas di tengah masyarakat Wonosobo lelaki misterius yang diduga memiliki nilai mistis ini memiliki pandangan tersendiri dengan dataran tinggi Wonosobo. Sebagaimana tertera dalam ramalam Jayabaya wilayah Kedulangmas (Kedu, Magelang dan Banyumas) nantinya akan ditutupi dengan banjir bandang. Karena itu mbah Fanani memiliki pandangan bahwa dia tidak akan kembali ke tanah kelahirannya sebelum kejadian tersebut terjadi di wilayah Wonosobo.
Mbah Fanani berkata dia akan kembali ke rumahnya di Kunginan Jawa Barat dengan naik perahu,” kata Budiyanto warga Wonosobo.
Atas dasar pemahaman itulah lelaki yang disebut-sebut sebagai manusia aneh dan langka di zaman modern saat ini terus duduk diam di dataran tinggi Dieng.
Meski sebagian besar masyarakat dilokasi tersebut mengenakan kaos kaki dan kaos tangan serta baju serta celana panjang namun mbah Fanani memilih telanjang dada. Hanya kain sarung saja yang menempel dibagian tubuhnya. Ia merasa damai dengan kondisi tersebut lantaran memiliki pandangan lain pada umumnya yang terjadi atas berbagai konstruksi agama, budaya dan keyakinan yang terjadi ditengah masyarakat umum.(Yudi)(e-wonosobo.com)

Leave a comment

Filed under News Update

Kompleks Dieng pertama kali dikunjungi tahun 1814

Kompleks Dieng ini pertama kali dikunjungi tahun 1814 oleh H.C.Cornelius, dan menurut laporannya, dataran Dieng masih berupa danau dan di antara candi-candinya ada yang terendam air.  Baru tahun 1856 J.van Kinsbergen membuat gambar candi-candi Dieng ini, air dialirkan sehingga dataran menjadi kering.

Leave a comment

Filed under News Update

Mereka Yang Pernah Mengarungi Negeri Diatas Awan

Di negeri ini diajarkanlah arti berbagai nama; ketundukkan dan pembangkangan, integritas dan indisipliner, loyalitas dan bermuka dua, harapan dan keputusasaan, kemenangan dan kekalahan, petunjuk dan tipu daya, kedengkian dan penghormatan, permusuhan dan perdamaian, kesombongan dan kerendahan hati, kemuliaan dan kehinaan… dan segudang kata yang saling berlawanan sebagai sunatullah kehidupan makhluq..

Mr,Frédéric Gluntz & Pemandu Gunung Perahu & Sikunir Mas Meno Suyono

Leave a comment

Filed under News Update

Bun Upas Atau Embun Yang Membeku Menjadi Salju

Ratusan petani kentang di Dataran Tinggi Dieng, kini pasrah. Pasalnya, dalam cuaca dingin di musim kemarau ini, serangan bun upas berupa kristal salju atau frost menghancurkan ratusan hektare tanaman kentang milik mereka. Usia tanaman kentang yang puso antara 30‑60 hari. Padahal, usia panen kentang tidak kurang dari tiga bulan.
Beberapa petani kentang di Dieng sampai akhir Juni luas lahan kentang yang mengering tersapu bun upas (embun beracun) atau ada juga yang menyebut embun es sudah mencapai 150 hektare. Hujan salju turun lebih awal dari biasanya. Diperkirakan kerusakan pada tanaman sayuran semakin luas jika hujan tidak kunjung turun.

Leave a comment

Filed under News Update

Dieng Negeri Para Dewa

Ibarat perempuan cantik dataran ini penuh misteri. Kabutnya selembut sutera yang membuat hasrat ingin berselimut dengannya. Hawa dingin yang menusuk kalbu membuat hati ingin menaklukkannya. Pesona Dieng, membawa diri ini bak di khayangan, negeri para dewa.

Leave a comment

Filed under News Update

Kelompok Tari Rampak Yakso Pringgondani Dieng Kulon Banjar Negara Ikut Memeriahkan Acara Bukan Empat Mata

Kamis malam 15 september 2011 Kelompok tari rampak yakso pringgondani dieng kulon banjar negara, bersama Bapak Dinas Pwriwisata dan kebudayaan Kabupaten Banjar Negara beserta Staf  ikut memeriahkan acara bukan empat mata pada pukul 22.00 life, setelah siangnya pentas di  acara pembukaan Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat – Expo & Award 2011 Bersama Group Gapoktan Puap Berprestasi 2011, Yang di hadiri Bapak Wakil Presiden, Bapak Menteri Pariwisata, Menteri Pertanian, Dan masih Banyak Lagi. Sikat Dieng Tour juga salah satu jasa yang ditunjuk untuk mengurus hotel, cetring, transportasi, taman mini, serta pertunjukan bukan empat mata. Di seponsori Juga Oleh Pusat Oleh2 Trisakti, Purwoceng dan carica buatannya pak Saroji adalah Salah satu oleh2 pilihan sebagai cindera mata untuk pak Menteri dan mr Tukul. Dan Di bantu Oleh Masyarakat (pawon) di jakarta Pakdhe suwaji, joko, dan toli-toli.

Leave a comment

Filed under News Update

Burung Pentet Yang Hampir Punah

Burung pentet adalah salah satu hewan unggas dari jenis burung yang semakin banyak disukai oleh para kolektor burung karena karakternya yang unik. Hewan satu ini memiliki keunggulan yaitu mempunyai suara yang mudah meniru burung dari jenis varietas lain.

Burung pentet termasuk dalam genus “lanius”, sejenis burung carnivora yang agresif. Salah satu keunggulan burung pentet adalah mempunyai suara yang mudah meniru burung dari jenis varietas lain. Burung pentet juga mempunyai karakteristik yang unik, Seperti mempertahankan wilayah dari ancaman musuhnya. Dalam mencari mangsa burung pentet mengandalkan kelincahan terbang dengan gerakan beralun, diselingi dengan terbang meluncur dan menukik hingga hampir mendekati tanah dan ketika kembali ke tempatnya dengan cara terbang hampir tegak lurus.
Spesies burung pentet sendiri, sampai dengan sekarang belum dilindungi. Karena secara umum jumlah burung pentet di berbagai daerah lain masih tergolong banyak. Hanya saja keberadaan burung pentet di daerah dataran tinggi dieng sangat disayangkan, seharusnya menjadi salah satu kekayaan satwa yang harus dilindungi. Apalagi dieng memiliki potensi sektor pariwisata yang menakjubkan, tentunya burung pentet dapat melengkapi keindahan alam yang ada.

 

Leave a comment

Filed under News Update

ANGELINA SONDAKH’s (Dieng Yang Terlupakan)

Sungguh menakjubkan ketika saya tiba di dataran tinggi Dieng. Dipenuhi dengan tanaman kentang serta udara yang segar dan tenang. Dataran yang berada 2.100 m diatas permukaan laut membuat keindahan Dieng menjadi tempat untuk dinikmati bersama.

Setibanya di Dieng Platue Theater (DPT yang baru saja dikunjungi Presiden RI dan Ibu Negara).  Saya bersama rombongan Komisi X langsung menikmati eloknya pemandangan Dieng dari ketinggian. Tak heran kalau pada tahun 1996 Dieng sempat terkenal dengan kedatangan turis baik dari dalam negeri dan dari luar negeri. Selain itu, DPT juga merupakan sarana edukasi untuk mempelajari gejala alam dataran tinggi Dieng yang menakjubkan. Adapula terdapat berbagai peninggalan sejarah berupa candi-candi Hindu Kuno yang dibangun tahun 809 M, berbagai keajaiban alam berupa kawah-kawah aktif, telaga-telaga dan sumur raksasa.

Tapi mengapa sekarang Dieng seperti terlupakan?

Marilah kita jawab bersama. Pemerintah mengambil perannya sebagai fasilitator untuk mengarahkan Dieng sebagai tujuan wisata perlu diaktifkan dan saya rasa dengan kunjungan Presiden RI Susilo Bambang Yudhono perlu kita berikan apresiasi yang tinggi. Mengingat dengan hal tersebut maka perhatian masyarakat terhadap Dieng menjadi tinggi. Namun itu saja tidak cukup, kita harus lebih memperhatikan dan melihat langsung tempat-tempat wisata di Indonesia dengan keindahan alamnya yang sangat mengagumkan.

Love,

Leave a comment

Filed under News Update, Uncategorized

Masyarakat Dataran Tinggi Dieng Menyebutnya Api – Api

Dieng terletak di ketinggian lebih dari 2000 Mdpl sehingga memiliki suhu yang dingin.

Sebuah tradisi yang bagaimanapun juga akan sering kita pakai istilahnya, yaitu api-api. Sebenarnya malas sekali memakai kata yang sudah sering dipakai orang, tapi memang namanya api-api. Yaitu aktifitas berkumpul mengelilingi anglo yang didalamnya berisi arang membara sehingga orang di sekitarnya dapat merasa lebih hangat. Api-api biasanya dilakukan di ruang belakang rumah seperti dapur, mungkin karena bisa sekalian sambil memasak.

Leave a comment

Filed under News Update, Uncategorized

Home Stay Di Dataran Tinggi Dieng

Rumah-rumah penduduk yang disulap menjadi homestay tak hanya menjadi tempat menginap selama menjelajah Dieng, namun juga menawarkan interaksi dengan warga yang ramah dan bersahabat.

Leave a comment

Filed under News Update